Diperkirakan pada tahun 1800, nenek buyut Bapak Rudy A Kuhu, mengambil sepotong kayu yang lewat di sungai Cisadane, pada masa itu, orang memasak dengan kayu, dengan tujuan untuk dibakar.
Setelah beberapa hari, saat potongan kayu tersebut dijemur, Nenek Buyut Bapak Rudy A Kuhu bermimpi bahwa kayu-kayu tersebut meminta agar dirawat dan dibuatkan sebuah gubuk untuk menaruh potongan-potongan kayu tersebut dan pada tahun 1911, pada saat Perahu Papak Hijau patah pinggang dalam perlombaan Pehcun, patahan-patahan perahu tersebut disimpan di tempat keramat itu juga yang sekarang di kenal sebagai Mpe Pehcun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar